Kumpul-kumpul selalu menjadi acara yang seru. Apalagi kumpul dengan teman lama. Bak mesin waktu, kepala kita rasanya di-reset ke masa silam. Banyak ceritera haru biru, seru bahkan kadang berbumbu agak saru. Walaupun umur bertambah, tampilan pun banyak berubah, namun tetap tak mampu menahan untuk tetap menjadi diri sendiri apa adanya. Masih seperti dulu. Tanpa tedheng aling-aling, guyonan seronok kerap meluncur bak air mengucur.
Kumpul-kumpul teman lama biasanya diawali dengan pertanyaan standar layaknya kuesioner : "Sekarang kerja dimana?" "Anakmu berapa?" "Suami/istri kerja di bidang apa?" Salut dan senang mendengar banyak teman "jadi orang" alias berpangkat, berprestasi tinggi atau sukses di bidangnya. Hebat...!!
Setiap kali mendengar teman-teman yang berprestasi, pikiran saya otomatis selalu kembali ke masa lalu... "Hmmm pantas saja dia sekarang berpangkat, emang dari dulu rajin, nilainya selalu bagus.." atau "Wah hebat, hobinya justru sekarang jadi ladang uangnya" atau bahkan "Waaaahhh... nilainya dulu selalu di bawahku, kok sekarang hebat banget yaa" Hehehe.. bukan iri tapi mengagumi. Begitu kira-kira yang berkecamuk di kepala saya.
Bukan hanya mencabik-cabik isi kepala saya, kadang juga menjadi bahan pembahasan bersama teman-teman. Apalagi kalau ada teman yang sekarang menjadi terkenal di bidangnya, bak selebriti wajahnya keluar masuk media termasuk TV. Bangga dan kagum menjadi satu.
Namun saya terhenyak saat ada beberapa teman yang dengan pede-nya menyebutkan bahwa profesinya sekarang menjadi Ibu Rumah Tangga! Ada pancaran bahagia dan bangga saat mengungkapkan profesinya saat ini. Pikiran saya kembali menerawang ke masa silam... Sangat ingat betul bagaimana prestasinya dulu, bagaimana cerdasnya mengurai soal-soal ujian, ada yang dapat beasiswa, bahkan tak sedikit yang sebelumnya adalah seorang karyawan yang berprestasi dan menjanjikan. Yang jelas, tidak biasa-biasa saja...
Berbeda saat menyikapi teman-teman yang berprestasi di bidang kerjanya masing-masing, untuk golongan yang terakhir saya benar-benar salut, gak habis pikir, terus berdecak kagum dan geleng-geleng kepala seolah tak percaya. Benar-benar dua jempol buat mereka. Bagaimana tidak, mereka mampu menyingkirkan egonya, meninggalkan ruang pengakuan diri demi keluarga. Saya yakin sangat tidak mudah meninggalkan prestasi yang sudah direnda saat bekerja, meninggalkan teman-teman kerja yang seru meskipun deadline dan target terus memburu. Yang tak kalah penting, meninggalkan pundi uang pribadi yang selama ini dengan mudah dicari.
Menurut saya profesi inilah yang disebut karir mulia yang sesungguhnya. Dengan suka rela mereka meninggalkan gemerlapnya prestasi dan gelak tawa dunia kerja demi keluarga. Benar-benar saya angkat topi untuk pilihan ini, karena saya belum tentu bisa melakoninya.
Salut...!!!
Pic : www.clker.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Follow me
About me
Popular Post
Recent Comments
Friends
Online
Visitors Since 29/1/09
Blog List
-
-
-
Bertandang ke Kota Kecil Berpagar Gunung Merapi4 bulan yang lalu
-
-
Rekomendasi Olahraga Untuk Menurunkan Berat Badan1 tahun yang lalu
-
Sebuah Buku Mungil untuk Menjaga Bumi3 tahun yang lalu
-
Tips Terhindar dari Copet4 tahun yang lalu
-
-
Hallo9 tahun yang lalu
-
Tentang Undangan Terindah9 tahun yang lalu
-
New product in the “Chrysos” family9 tahun yang lalu
-
Ultra Street Fighter IV PC Game Full Download.9 tahun yang lalu
-
Kepribadian Wanita Dilihat Dari Bentuk Bibirnya11 tahun yang lalu
-
Ada Apa di Pulau Penguin?11 tahun yang lalu
-
Muncul Lagi11 tahun yang lalu
-
ptp12 tahun yang lalu
-
SKSD kabeh!12 tahun yang lalu
-
Sekalinya posting, tetep ga penting :p12 tahun yang lalu
-
Teori Relativitas13 tahun yang lalu
-
KH Zainuddin MZ Wafat....13 tahun yang lalu
-
Pyramid Psikoanalisa13 tahun yang lalu
-
LELEHAN RINDU15 tahun yang lalu
-
we never even got a chance to say good bye15 tahun yang lalu
-
aksioma...15 tahun yang lalu
-
September already18 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
-
36 komentar:
saya juga bangga kok mas ibu saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.. hehe :D
setuju banget...
pilihan jadi ibu rumah tangga itu gak mudah... meninggalkan dunia karir, melupakan penghargaan2 dan prestasi yang bisa diraih... demi mengurus keluarga itu berat banget...
Sebuah 'decak kagum' adalah visual kejernihan hati, begitu juga saat amati pilihan 'karir mulia' itu. Temenmu itu pada rule yang bener, kebeningan hati dan kedamaian punyai nilai lebih dibanding lainnya.
yah, apapun karir itu,
semoga dengan orientasi yang baik,
dan dedikasi yang penuh..
setip orang pasti berbeda..
Saya mimpi banget jadi ibu rumah tangga sejati, tpi ampe hari ini masih aja nggak berani ngajuin surat resign..hiks...
sudah keputusan saya menjadi ibu rumah tangga tapi ada saja yg menghina
wih setuju bgt, q juga pengen banget jadi bu RT yang total ngurusin anak dan suami
komen q juga yacch hihi....:)
Mbak Dina, nggak lagi muji aku kaan??? |*KepalaKayaknyaUdahMulaiGedeNih*| Karir mulia, walau pada awalnya adalah siksaan, meninggalkan ruang 'pengakuan diri'demi menjadi ibu rumah tangga.. Tapi satu kuncinya, cuma ikhlas.. And, I love being Mom! :)
@dhenok :
saya "mbak" bukan mas, hehehe..
yup, ibu saya jg ibu rumah tangga tp bisa juga menghasilkan uang :)
@arman :
setuju banget...!! tidak semua wanita bisa menjalaninya dg tulus.. makanya saya sangat salut banget, krn sptnya saya belum mampu..
@obrolan blogger :
benar-benar mengagumkan ya.. karena sangat tdk mudah mengalahkan ego
@yudi :
so... semua harus dihargai sama tinggi ya.. setuju kan? :)
@dewi fatma :
masih banyak pertimbangan ya mbak? hehehe... emang ga mudah..!! :)
@lidya :
itu dia.. saya sangat ga setuju dg org yang membeda-bedakan. Menurut saya justru karir ini karir mulia, karir yang penuh pengorbanan dan keikhlasan. Salut buat mb lidya..
@kiki :
berani..?? :)
@citra :
salah satu perempuan hebat adalah citra..!! :) dua jempol buat citra.. tengkyu udah mampir ya.. :)
#TepukJidat
maafin saya mbak Meidy yang baik hati dan tidak sombong :D. namanya Meidy sih, saya jadi inget temen saya yang namanya Meidy juga, cowok. hehe #piss ;)
iya.. salut, karena saya ga bisa seperti mereka
@mb dhenok :
untuk lebih jelasnya ada di foto profile mbak, hehehe... anyway tengkyu udah mampir ya mb.. :)
@hilsya :
betulll.. saya juga belum bisa seperti mereka...
Jadi Ibu Rumah Tangga menurut aku pilihan yang hebat, yang belum tentu semua orang bisa/mau melakoninya. Mengingat semua tanggung jawab dan respon2 dari orang lain saat mendapat jawaban bahwa pekerjaannya sebagai IRT. Nice share mbak :)
Jadi ibu rumah tangga jauh lebih berat dari pekerja kantoran lho,
hehehe. Satu kepeutusan yg ga mudah apalagi bagi mereka yg sudah mengukir prestasi :)
Di Jepang sebuah negara maju, profesi sebagai ibu rumah tangga malah sebagai profesi yang sangat di idam-idamkan karena tidak banyak wanita yang mau melakoni pekerjaan ini.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
eh ternyata pemikiran kita sama ya mba, klo ketemu lama itu seperti naik mesin waktu hehehe
aku jg seneng klo ketemu temen lama, tp jarang ngomongin anak soalnya masih banyak yg belum nikah hehe :P
@seno :
bener mas... butuh pengorbanan dan menaklukan ego
@tarry :
ga salah klo kita harus angkat topi buat mereka ya...
@sugeng :
jadi emang sudah seharusnya diappreciate ya... tapi kenapa yg dibahas di media ganya yg berkarir profesional aja ya?
@ria :
namanya juga nostalgia ria... jd mesin waktunya diputar ke belakang :)
Saya juga salut banget sama ibu-ibu rumah tangga, memang karir itu amat sangat mulia. Cita-cita saya sekarang malah ingin jadi ibu rumah tangga, tapi kondisi belum memungkinkan. Kadang memang bukan karena persoalan ego hingga masih memilih untuk bekerja, tapi karena memang kondisinya masih harus memaksa demikian..
Ihh setuju. Jadi ibu rumah tangga sama susahnya dengan kerja kantoran kog..
IRT emang pekerjaan mulia, karena proses amanah itu menentukan kepribadian seseorang dalam menjalani kehidupannya :)
iyah ibu rumah tanggal mulia banget kok. tapi kalo bapak rumah tangga agak aneh.
kalo ibu rumah tangga kan bisa besarin anak. jadi sanggat keren uey
aku juga pengen jadi ibu rumah tangga... hiks!
Menurutku profesi apapun yg dijalani wanita, selalu menjadikannya luar biasa. Wanita dgn sosoknyayg bisa dibilang multi tasking, ga bisa ditandingi oleh pria. Aku jg ingin mengurus anakku sendiri, tp saat ini aku masih harus setia dgn profesiku, bekerja, demi penghidupan.. *halah.... :D
Tak banyak wanita yg berani memilih 'karir' sbg Ibu Rumah Tangga sementara peluang utk berkarir di luar rumah terbuka lebar.
Itu sebabnya, hanya wanita2 hebat yg berani memilih menjadi Ibu Rumah Tangga... dan aku tak termasuk di dalamnya :(
bagaimana tidak disebut mulia? bila dari tangannya menghasilkan generasi masa depan yang cemerlang dan berprestasi! tentu karena didikannya, dan bukan hasil didikan si-Mbak atau baby sitter..
@allisa :
Yup... tujuan bekerja emang macam2... ada yg krn kebutuhan ada yg krn aktualisasi diri. Jadi emang bukan krn persoalan ego aja ya.., tapi karena kebutuhan juga :)
@capcaibakar :
cuma susahnya beda ya... :)
@aulawi ahmad :
daleeemmm... :)
@bayu :
kok masalah keren? :D
@milla :
Laksanakaannn...!! :D
@zee :
demi penghidupan?? haiyaaaahhh....!!! :p
@catatan kecilku :
yup... berarti kita belum hebat ya... :)
@popi :
yup... dengan segala pengorbanan egonya ya... :)
Halo... berkunjung balik ke sini...
tentang ibu rumah tangga, well, setiap orang pasti punya pilihan untuk terus bekerja atau resign untuk mengurus keluarga. Apapun, setiap pilihan itu berharga...
Tidak ringan menjadi ibu rumah tangga, apalagi kalau sudah punya anak dan tidak punya asisten pula.
Memastikan seluruh keluarga berpakaian pantas dan bersih, tetap sehat dan mengupayakan agar seluruh anggotanya makan dengan enak, lalu menciptakan suasana "rumah" / "home" yang nyaman untuk keluarga. pendeknya, ibu rumah tangga itu bekerja keras sambil meletakkan cinta di setiao sudut rumahnya... *tsahh...
salam,
nana harmanto
alhamdulillah sy juga erasa bangga & bersyukur bisa jadi full time mom :)
Bener banget mbak, gak kebayang deh orang yang pertama ada karir kemudian berhenti buat jadi ibu rumah tangga. Kalau aku ditanya sekarang pasti gak akan sanggup deh 'cuma' di rumah aja..
@nana harmanto :
bener mbak, setuju aku... makanya salut banget buat yg 100% memilih profesi itu
@ke2nai :
selamat mbak ci.. salut buat mbak dan keluarga :)
@niee :
sama mbak, saat ini sptnya saya juga belum sanggup.
benar. menjadi ibu adalah profesi mulia. karena tidak semua wanita sanggup menjalani peran sbg ibu, terutama ibu yg baik lho.
Jadi ibu rumah tangga itu kurasa pilihan mungkin nggak mudah. Misalnya orang itu dulunya bergaji tinggi, trus sekarang milih tinggal di rumah mengurus keluarga, pasti banyak adaptasinya. Memang itu karier yg mulia :) Salam kenal, Mbak :)
@sang cerpenis :
ibu yg ga baik yg gimana tuh.. :)
@kris marina :
betul, sangat ga mudah..
salam kenal juga kris..
makasih banyak gan infonya
sukses selalu gan
Posting Komentar