Ketika tatanan alam masih 'perawan' seperti dulu, semua unsur alam bergerak dalam sebuah keteraturan. Saking teraturnya kakek dan nenek moyang kita mampu membuat rumusan 'jitu' kapan musim kemarau dan hujan akan datang dan pergi, hingga penanggalan nasional pun mampu dimaknai. Salah satu yang saya ingat betul adalah bulan Desember.
Bulan ke 12 sebagai bulan terakhir ini dimaknai sebagai gede-gedenya sumber, di mana bulan ini adalah puncak curah hujan. Dampaknya, semua sumber air melimpah ruah. Ujung-ujungnya banjir mengalir di mana-mana. Bukan hanya itu, gede-gedenya sumber juga bermakna banyak bonus atau insentif yang keluar di akhir tahun. Pundi rekening pun terisi sedikit lebih banyak dari biasanya. Bulan ini juga dimaknai dengan banyaknya orang yang melangsungkan hajatan. Sebagai manusia sosial, disinilah sumber pundi kita sebagian digerus oleh tradisi berbagi. Secara bergantian tradisi berbagi ini merupakan bagian empati dalam lingkaran komuniti.
Desember juga menjadi kesempatan terakhir bagi produsen untuk mencuci stok gudangnya sebelum akhirnya tergilas oleh mode baru. Semua pusat perbelanjaan berkompetisi memberi diskon besar-besaran. Inilah salah satu 'setan' yang sering berhasil mengoyak keimanan berbelanja. Bonus akhir tahun rasanya sulit digenggam jika branded idolanya diguncang diskon hingga 70 %.
Desember benar-benar bulan penuh berkah dan masalah. Berkah karena ada bonus, penuh dengan diskon plus libur panjang. Masalah, karena di akhir tahun kita harus menjalani ritual evaluasi dan resolusi. Dua belas bulan dalam 360 hari ternyata berjalan begitu cepat. Banyak impian di tahun ini ternyata dibiarkan berlalu begitu saja. Inilah yang membuat kepala buntu, terburu-buru ujung-ujungnya menyesal membiarkan waktu cepat berlalu.
Permasalahan ini diperkeruh dengan resolusi tahun depan yang memenuhi isi kepala. Coba hitung berapa impian atau keinginan kita di tahun ini yang belum sempat kita lakukan. Aduuuuuuhhhh..... :( Namun impian tetaplah sebagai impian, jangan pernah ditinggalkan. Jika memungkinkan jadikanlah PR di tahun depan plus ditambah resolusi yang baru. Tetap semangat menggapainya meskipun tertunda. Jiiiaaaahhh...:)
Alangkah puasnya jika setiap tahun dalam kehidupan kita ada tahapan pasti sesuai harapan yang kita inginkan. Bukan keinginan orang lain, tapi keinginan kita. Bukan penilaian mereka, tapi kepuasan diri yang utama.
Desember memang bisa bikin klenger tapi juga bisa membuahkan semangat yang meluber. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Selamat menyambut Tahun Baru dengan semangat baru... Impian yang belum sempat kita kerjakan tahun ini jadikan PR di tahun mendatang.
gambar : darisini
Hai Haii… Krasivaya sudah 17 tahun lho!
3 hari yang lalu