google-site-verification: google0ff5c5556fbbcbba.html

.:l jendela l:.

Celah Sirkulasi Untuk Berbagi

1.8.11

Disorientasi Ruang

Diposting oleh diNa |


Suami saya termasuk orang yang beruntung. Dia sudah mengunjungi 7 sirkuit F1 atas sponsor dari media atau travel agent. Bahkan ada beberapa sirkuit yang dikunjungi lebih dari 1X. Setiap kali dia berangkat, selalu ada pertanyaan kenapa saya ga ikut. Saya selalu jawab sekenanya, ga hobi balapan, ga punya uang atau karena saya ga bisa cuti. Saya pikir jawaban tadi sudah mengunci pertanyaan berikutnya, ternyata tidak! Lahirlah pertanyaan baru, "kalau ga suka lihat balapan ga usah ikut ke sirkuit, jalan-jalan saja putar-putar kota." Berkali-kali mendapat pertanyaan seperti itu rasanya saya ingin mengungkapkan inti permasalahan yang sebenarnya.

Sebenarnya saya adalah penganut paham disorientasi ruang, hahaha... Saya termasuk diantara 90% wanita yang kurang mampu membaca ruang sebaik pria. Jangan tanya saya mengenai arah mata angin atau arah jalan ke suatu tempat tertentu. Rasanya saya ga pernah punya feeling soal arah. Bingung saat harus menentukan utara, selatan, barat, timur kecuali kanan dan kiri. Otak saya benar-benar jauh dari google earth! Saat keluar dari lift, terlebih saat kepala penuh beban pekerjaan, itulah saat kekonyolan saya. Pada saat lift berhenti di lantai tujuan, disitulah pikiran berkecamuk keras, mau ke kiri atau ke kanan? Jawabannya hampir sama, saya selalu memilih arah yang salah! Kaki terhenti ketika lorong berbatas tembok. Hanya balik arah untuk kembali melangkah ke arah yang benar :)

Kebiasaan saya kerap menjadi lelucon keluarga atau teman. Mereka sangat paham kebiasaan saya. Rasanya serba salah, bertanya menjadi bahan olok-olok, tidak bertanya selalu salah arah. Yang paling mengkuatirkan saat saya harus bersama atasan saya atau mitra. Karena kurang mampu membaca ruang, saya kuatir mendapat cap tidak menguasai medan. Sungguh memalukan...

Pengalaman seru terjadi saat Umroh. Sebenarnya hotel tempat saya menginap sangat dekat dengan Masjid Nabawi, hanya berbatas dua jalan. Keluar hotel, jalan lurus sudah memasuki gerbang utama. Suatu saat sehabis saya menjalankan sholat shubuh di masjid Nabawi bersama ibu tanpa kompas hidup (suami), tiba-tiba jalan pulang ke hotel berubah menjadi city tour hanya gara-gara pintu keluar yang saya lalui berbeda dengan pintu masuk. Beribu langkah saya tempuh belum juga menemukan hotel tempat menginap. Saya mencoba malu bertanya untuk mengasah logika dan ingatan. Saya akhirnya pasrah ketika melihat wajah ibu terlihat kelelahan. Ampuuuunnn....

Namun suatu saat saya ngakak mengaca kebiasaan saya soal disorientasi ruang. Biasanya teman, saudara dan suami yang tertawa, kini giliran saya yang ngakak saat membaca sebuah buku. Pertama kali saya membaca buku ini kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi saya tak pernah bosan mengulanginya, dan tetap saja tertawa seolah-olah sedang bercermin. Buku karya Allan + Barbara Pease berjudul "Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps" benar-benar menguliti saya terutama mengenai terbatasnya kemampuan perempuan dalam membaca ruang. Di dalam buku itu disebutkan jangan pernah memaksa seorang perempuan membaca peta atau petunjuk jalan. Jangan pernah memberi petunjuk arah pada seorang perempuan dengan cara memberitahu petunjuk arah mata angin, namun berikan patokan arah dengan menggunakan patokan gedung. Seolah buku itu menguatkan kebiasaan saya selama ini. Gue banget...!! :)

Dalam buku itu disebutkan bahwa perempuan dan laki-laki memang berbeda. Bukan karena ada yang lebih baik atau lebih buruk tapi hanya berbeda meskipun mereka mempunyai ketrampilan, kemampuan dan potensi yang sama. Disebutkan pula bahwa dengan memahami satu sama lain diharapkan dapat untuk membangun kekuatan secara bersama dan bukan sibuk membicarakan kelemahan masing-masing.

Hmmm... lega rasanya. Ternyata saya masih normal. Uniknya, meskipun saya termasuk penganut disorientasi ruang, namun saya tidak pernah berusaha menguranginya. Biarlah ini menjadi "kelebihan" saya. Tiada manusia yang sempurna (excuse.com).

35 komentar:

Arman mengatakan...

gua malah dikelilingi ama wanita2 yang jago2 baca peta. nyokap gua itu orang yang sangat tau arah. bokap gua malah gak pernah tau arah. hahaha.

gua pernah ke HK bareng temen, dan temen gua yang cewek lah yang ngebacain peta nya.

dan esther pun tau banget tentang arah2... hehehe.

Diah Alsa mengatakan...

hoohohhohohhh, kirain cuma saya aja yg gak bisa baca peta, gak bisa menentukan arah mata angin (cuma tau barat ma timur, barat karena kiblat, timur karena lawan dari barat *tapi jika berada di tempat baru saya harus bertanya terlebih dahulu yang mana baratnya :D) heheheh

tooss deh kita Mbak :D

Cipu mengatakan...

Iya ada benarnya juga sih, tapi saya bertemu beberapa wanita yang bisa diandalkan lho dalam urusan orientasi.

Jangan minder yah Mbak, yang cowok juga ada beberapa kok yang kurang taanggap sama peta :)

diNa mengatakan...

@Arman :
Wah hebat dong... kayanya ini emang "penyakit" keturunan, soalnya nyokap juga punya kebiasaan yg sama, hehehe...

@diah :
Asiiiiiiikkk punya teman, hihihihi... tos mbak, toooosss...!!

@cipu :
hehehe... ga minder kok, cuma mengkuatirkan klo di tempat yang baru, hahaha...

@zizydmk mengatakan...

Aku juga termasuk yang suka disorientasi ruang kalau kanan kiri depan belakang sama. Bingung langsung. Itu tuh, kantor yg lama, di Sarja. Setiap keluar lift, pasti ga bisa langsung belok kanan or kiri, musti lihat dulu, soalnya lift nya itu depan2an semuanya sama persis. Dan kalau sudah di dalam ruangan pun, bingung kita ini ada di sisi sebelah mana ya. Bener-bener itu ruangan menjebak banget. Hahahaa.... Tp emg sih yg cowok2 biasanya tahu.

capcaibakar mengatakan...

Sama banget sih mbak.. makanya nanti kalau saya punya mobil sendiri mau beli GPS paling canggih. Hihi. Sumpah aku tu buta arah banget. Cuma hapal jalan yang setiap hari dilewati. Diganti sedikit langsung pusing ga bisa ngebayangi ini arahnya kemana. Makanya lebih sennag naik angkutan umu. Tinggal hapal jurusan aja.

Anonim mengatakan...

Qiqqiii...sama persis!!!!aku jg suka gitu,lupa arah.Apalagi kl di tempat2 Ɣªήğ baru.Bleng!!!bisa2 kl gak ama suami ilang deh...

diNa mengatakan...

@zizy :
gpp zy klo bingungnya disitu doang.. lha aku di semua tempat kcl di rmh, qiqiqiqi...

@capcaibakar :
waaaahhh... ternyata banyak temennya juga :)pede aja lagi ya.. :)btw, kayanya cap cai bakar eank juga ya.. jd pengen :)

@anonim :
ini Rosa ya? ternyata sama juga ya? seneeeeng banyak teman :D

Dhenok mengatakan...

saya juga pernah merasa seperti itu mbak, tapi hanya sesekali saja..dan untuk mengingat jalan baru saja saya membutuhkan waktu yang sedikit lama biar hapal.. hehe, ternyata emang begitulah wanita..

mila mengatakan...

Mbaaaaa aku juga disorientasiiii samaaaa kitaaa hahahahaaa... *senengnya punya temen*

malahan aku lbh parah, ga tau kiri & kanan. Udah ada peta & nanya2 org2 pun msh nyasar2.... hahahaaa...
jangankan gitu, di lorong hotel aku juga sering disorientasi, kadang sampe panik karena ga nemu nomor kamar.

bayu hidayat mengatakan...

kalo gw ngak disuruh baca peta. disuruh ingat jalan. wah KO. gw bisa nya cuma setting GPS dan masi aja nyasar. hihii

Lidya mengatakan...

asyik ya bisa melihat 7 sirkuit

Popi mengatakan...

jadi kalo wanita bisa baca peta , termasuk ga normal ya? heheh....

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

oh gtu klo gitu sama dunk kita mba hehe
aku jg gak bs baca arah peta
suka linglung jg kalo lagi jalan sendirian, apalagi klo lg mumet yg seharusnya udah sampe rumah eh malah dilewatin rumahnya :p
makanya aku kalo pergi2 sukanya ajak orang, gak berani sendiri :p klo kesasar kan ada temennya hehe

dina mengatakan...

hoo, istilahnya disorientasi ruang ya,

Aulawi Ahmad mengatakan...

baca peta itu kadang emang gak mudah, terutama nentuin kiri atau kanan hehehehe. Dan Wanita & Pria tak mungkin sama, krn diciptakan tuk saling mengisi dan diisi (lhooo) :)

Majalah Masjid Kita mengatakan...

kunjungan perdana sepertinya saya di sini... tulisannya bagus.. inspiratif.. salam kenal ya :)

HALAMAN PUTIH mengatakan...

Dalam sebuah perjalanan pun terkadang saya bingung menetukan arah mata angin sehingga yang menjadi patokan akhirnya ya cuma kiri dan kanan saja, selain itu berpatokan pada kondisi sekeliling saja. Kalau bawa peta lumayan bisa mengurangi gejala kebingungan itu.

diNa mengatakan...

@dhenok :
klo saya ga sesekali mb, tp seringkali, hehehe..

@mila :
hehehe... bener, pusing klo masuk hotel yg kamarnya acak, bisa muter-muter ga karu-karuan,hihihi...

@bayu :
hwuuaaa... ternyata ga hanya milik perempuan yaa... :D

@lidya :
alhamdulillah, itu juga krn sponsor lid.. krn dia hrs mengerjakan sesuatu di situ

@popi :
kamu masuk yg normal ato ga normal? :D :D :D

@ria :
hahahaha... banyak temaaann... :)

@dina :
itu istilah temen saya buat saya din..:)

@aulawi :
hayaaaahhhh.... :D

@majalah masjid kita "
terima kasih kunjungan dan sanjungannya... :)

@halaman putih :
mending masih bisa baca peta :)

Ninda Rahadi mengatakan...

saya juga mbak paling susah kalo mau sholat di tempat yg gk ada mushollanya

Unknown mengatakan...

jadi sendiri pilihan yang terbaik...selalu bersyukur :D

salam kenal dari blogger banyuwangi

diNa mengatakan...

@ninda :
soalnya harus cari rah sdiri dan bingung ya mbak.. :)

@mas rachmat :
betul mas, jd diri sendiri :)
salam kenal juga mas..

Unknown mengatakan...

Hmmm... Nice post...

Allisa Yustica Krones mengatakan...

Bener...benerrr.... normal banget kok. Saya juga gak bisa baca peta, bingung sama arah mata angin, dan bahkan saya kadang bingung sama kanan dan kiri lho. Sering kalo lagi di jalan, saya nunjuk ke arah kiri tapi bilangnya itu kanan, bikin suami yang nyetir jadi bingung :D

diNa mengatakan...

@mb yayuk :
waaahh... akhirnya bisa juga :) suwun ya mbak..

@allisa :
wah, sampe ga bisa bedain kanan kiri ya mbak.. ayo mb smangat belajar kanan dan kiri :D

Ely Meyer mengatakan...

mbaca postingan ini, kok kayak aku mbaca diriku sendiri ya ? :)

apa kabar ?

catatan kecilku mengatakan...

Untung aku gak parah2 amat soal disoriententasi ruang ini hehehe #bangga

Resep Masakan mengatakan...

Salam Kenal dari Resep Masakan C-O
Ditunggu kunjungan baliknya yah!
terima kasih :)

diNa mengatakan...

@Ely Meyer :
Hai mb, apa kabar... lama ga main ksana. Btw, punya "kelebihan" yg sama ya? qiqiiqi...

@catatan kecilku :
hehehe... termasuk yg beruntung :)

@resep masakan :
iya mb, nanti sy ksana yah... tks kunjungannya :)

Dihas Enrico mengatakan...

ada juga yg seperti itu...
kalau saya mungkin tentang waktu mbak....
kalau arah feeling saya selalu tepat...
kalau soal waktu jangan tanya...
:P

diNa mengatakan...

@zone :
waktu? kan ada jam.. :)

outbound malang mengatakan...

kunjungan gan .,.
Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

Rediningrum Setyarini mengatakan...

saya juga disorientasi arah. silakan datang ke sini: www.jembatan-buatan.blogspot.com.

Unknown mengatakan...

Itu mah gua banget😂

Unknown mengatakan...

Itu mah gua banget😂

Subscribe