google-site-verification: google0ff5c5556fbbcbba.html

.:l jendela l:.

Celah Sirkulasi Untuk Berbagi

6.5.09

Anak Panti & Hati

Diposting oleh diNa |

Masih dalam hitungan jari kehadiran saya ke panti. Dulu pernah beberapa kali menemani keponakan ulang tahun, bagian panjang perjalanan hidup, yaitu pengenalan anak untuk saling berbagi. Bagi keponakan saya yang masih cetek dalam berpikir, mungkin hanya hari ulang tahunnya yang menyenangkan dan ketemu teman-teman sebaya, titik! Bagi saya tentu menjadi lain, terlebih setelah married. Persoalan panti adalah persoalan hati.

Pernah saya berkunjung ke sebuah panti. Saat itu suasana batin saya memang sedang gundah setelah kembali harus menerima kenyataaan pahit ketidakberhasilan program bayi tabung yang saya ikuti. Saya mencoba mendekat. Saya mencoba membaur. Namun saya merasakan sinar mata para bocah di panti tersebut adalah sebuah gambaran hidup yang gelisah. Saya menangkap aura amarah dan dendam. Bahkan kunjungan ke panti lain auranya hampir sama. Saya menemukan kasus ketidaksiapan orang tua menjadi ibu atau bapak yang baik. Seharusnya bayi dalam kehangatan rahim dan nutrisi, namun ternyata banyak batin calon ibu yang menolaknya, bahkan tidak sedikit yang ingin 'memusnahkan' melaui bahan-bahan kimia.

Saat saya berkunjung ke panti lain saya menemukan bangunan sederhana jika dibandingkan dengan tempat lain yang pernah saya kunjungi. Ketika kaki saya melangkah, suara anak perempuan dengan keluguan menyeruak dalam kesepian. "Ada tamu, ada tamu". Lalu, seorang bapak pengurus panti keluar menyambut saya. Seperti dalam pertempuran, saya pun 'disergap' dalam kamar tamu oleh 'malaikat-malaikat kecil' plus para pengasuh. Bocah cantik berusia 3 tahun tadi lalu menempel dan tanpa rasa takut duduk memecah space diantara saya dan suami. Cerita tentang bocah itu membuat hati saya trenyuh, namun saya tidak melihat sinar duka, amarah atau dendam di matanya. Mungkin kehangatan di panti itu telah mengembalikan keceriaannya, memusnahkan masa lalunya. Sungguh cantik, ceria, friendly dan hangat.

Ceritera bocah di panti rasanya jutaan versi. Ada yang karena ketidaksiapan orang tua untuk menghadirkannya ke bumi atau alasan lainnya yang dianggap mendesak (menurut mereka). Beruntung banyak panti menjadi jujugan untuk berbagi. Saya pun hanya bisa protes dalam hati jika keadaan saya dan suami yang belum punya momongan dipandang 'belum dipercaya' oleh sebagian orang. Trus bagaimana dengan mereka yang dianggap 'dipercaya' tetapi tidak bertanggung jawab dan menterlantarkannya? Bagaimana juga yang hanya bisa berbuat tetapi tidak merawat, bahkan dikaryakan demi ego orang tua untuk urusan ekonomi meminta-minta di jalan-jalan ibu kota?

Selain 'belum dipercaya' adakah kata lain yg lebih pas di telinga?







48 komentar:

brown sugar mengatakan...

Ahhhhh.....Thats A life, so many Griefs ....but you the one of guardian angel....

Andai dikata Luka kau adalah obat pelipur lara.....
How so sweet to be a mom like you...Mba Mei.....

zee mengatakan...

Mungkin suasana panti yang keliatan tidak bersahabat dan penuh amarah itu akibat apa yang mereka rasakan selama ini.

Mungkin saja itu karena pengelola panti yang galak & keras atau tidak dekat dengan anak-anak. Jd terbawa ke sikap anak-anak itu sendiri.

anna fardiana mengatakan...

Hmm.. Aku tau bgt perasaan gundah yg kamu rasain.. Karena aku jg mengalami hal yg sama.. Dan sampe skarang Tuhan belum ijinkan aku memiliki malaikat2 kecil dlm hidupku..

but, I still have a wonderful life..

mrpsycho mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
mrpsycho mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
mrpsycho mengatakan...

semua memang menjadi rahasia Sang Pencipta,Mbak.. ada ironi,ada protes,ada keputusasaan..well,after all,anything happens for a reason.. tetap bersemangat,semoga sukses ya

mrpsycho mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
mrpsycho mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
rani mengatakan...

bukan belum di percaya....belum waktunya...Tuhan maha tahu...Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik untuk umatnya, meskipun menurut kita belum tentu baik....

rani mengatakan...

mungkin masih harus belajar untuk lebih sabar dan ikhlas mey...karena ternyata membesarkan anak perlu kesabaran ekstra...aku aja yang merasa udah sabar orangnya...ternyata harus lebih sabar lagi menghadapi anak...

L 34 H mengatakan...

Speechless*

diNa mengatakan...

@brown sugar :
moga2 cepet ada yg panggil 'mom' beneran ya mb.. :)

@zee :
bener zee, kbetulan disitu anaknya ga banyak, jd mungkin lebih terpelihara

@anna :
hehehe.. i still have a wonderful life too kok an.., tenang aja.. :)

@mrpsycho :
jgn kuatir, tetap semangat kok.. :) btw, yg bisa hapus mrpsycho sdiri tuh, saya ga bisa hapus mister..

@rani :
saya ga menyalahkan Tuhan kok Ran, justru manusia yg kadang menjudge ketdkpercayaan itu, saya sih engga, hehehe.. bener ran, mmg rasanya harus lebih sabar. thx semangatnya ya.. :)

@L 34 H :
knapa speechless? saya santai aja kok.. :)

casual cutieh mengatakan...

sabar mba...kalo udah waktunya pasi dapat momongan.

mrpsycho mengatakan...

hah?caranya gimana tuh Mbak,nggak ngerti,pencet sana sini kok nggak bisa..anyone can help?

Ratusya mengatakan...

@ meidy & mrpsycho : yang bisa apus ya si empunya blog dong. Itu loh med, ada yang gambar tong sampah, nah tinggal di klik ajah.

that's life... ada hitam ada putih, ada baik ada buruk, ada yin dan ada yang

Ade mengatakan...

sama mbaa.. aku juga masih sabar menanti kiriman dari "yang Diatas" kok..

Stay positive yaa.. ;-)

amethys mengatakan...

aku ngga punya anak...dan menikmati hidup ini apa adanya.
klo memang sangat ingin pasti dikaruniai anak...percaya deh jeng

Anonim mengatakan...

Manusia hanya bisa berusaha dan berdo'a..
Tuhan selalu punya cara-Nya sendiri terhadap masing-masing makhluk-Nya. Dan itu adalah rahasia-Nya.

diNa mengatakan...

@casual cutie :
iya, mmg hrs selalu sabar.. cuma bkn itu pointnya, judge 'blm dipercaya' itu loh yg bikin sebel, hehehe..

@mrpsycho :
biasanya ada tong sampahnya San.. ga tau nih siapa yg pinjem, hehhee..

@quinie :
tong sampahnya ilang Quin.. :)
yup, that's life.. :)

@ade :
kuncinya emang sabar dan ikhlas kayanya ya.. :)

@amethys :
saya juga menikmati kok mb.. cuma sering sebel klo ada org yg bilang klo krn 'belum dipercaya', ky dia yg tau aja, hehehe..

@taufikasmara :
setuju 100%!! :)

silvi mengatakan...

saya juga kurang setuju mbak dengan bahasa 'belum dipercaya'.....karna urusan percaya atau belum dipercaya itu rahasia tuhan...dan kita sebagai umat NYA harus selalu berbaik sangka....karna DIA lah yang paling tahu apa yang terbaik bagi umatnya...

Hmm...mungkin beberapa orang berkata begitu sebenernya juga niyat mereka ingin berempati kali ya mbak...yaa... :)

mata mengatakan...

sederhana saja jeung...
sampai sekarang saya belum punya anak. lantas saya menganggap itu karena saya disayang Tuhan. jika kelak nanti saya punya anak pasti saya dipercaya oleh Tuhan.

jika sudah berfikir sampai sejauh itu. kok rasanya hidup ini tetep saja sempurna. semuanya penuh dengan makna.

Keke Naima mengatakan...

sy py sahabat yg sp sekarang blm dikasih momongan juga mbak.. sempet menanyakan hal yg sama spt ini kpd saya.. jujur aja sy gak bs jawabnya, krn sy pun bingung apa arti "percaya" itu thd momongan y..?

Mama GaYa (Gammas - Aya) mengatakan...

That's LIFE...!! yup...that's life! tapi siapa yang membentuk lingkungan itu...KITA..! So, muncullah perbedaan antara kehidupan yang damai dengan kehidupan yang keras (baca : penuh dendam). Buat mbak Meidy, limpahan kasih sayang tidak hanya melulu bisa diberikan ke anak 'kandung', para wakil2 kehidupan di panti itu pun bisa mendapatkan cinta dan kasih sayang dari mbak Meidy...syaratnya hanya satu IKHLAS...

diNa mengatakan...

@silvi :
bener sil, niat mereka berempati, kitanya aja yg sensi ya.. hehehe..

@mata :
mantab!! saya hrs banyak berguru sama mas mata nih kayanya..

@ke2nai :
bener mb, istilah percaya dan belum dipercaya kan manusia yg buat.., bener ga mb?

@mama GaYa :
mantab juga nih!! sejak di palembang kok jadi tambah bijak gini ya.. hehehe..

bongjun mengatakan...

mengasihani anak panti memang tempatnya di hati. ada banyak hal yang bisa kita bagi walau terkadang itu bukan sebuah solusi.

btw,..

kelahiran seorang anak adalah misteri yang sama misteiusnya dengan jodoh dan maut. Dan selalu ada hikmah dibalik semua itu,...bersabarlah.

DE mengatakan...

lewat cerita sahabatku yg di tanah air sana dia sering dikatai katain yg menyakitkan hati, kayak yg mandullah, yg rahimnya keringlah, yg suaminya dibilang impotenlah yg inilah yg itulah,kurang ajar banget mereka ! sampai karena seringnya sahabatku jadi terbiasa , aku nggak ngerti pemikiran org org yg asal ngomong dan nuduh begitu apa mereka tahu hal yg sebenarnya terjadi ? bagaimana kalau seandainya mereka yg mengalaminya sendiri ? apa ya ndak sakit hati dibilang begitu ? di jerman org nggak pernah mempermasalahkan orang dah punya anak apa belum, atau nggak punya anak , mereka nggak suka mencampuri urusan orang lain apalagi mengatai ngatai dan menuduh seenaknya, itu salah satunya yang membuatku suka tinggal di sini, org sangat menghargai privasi org lain, bahkan mama mertuaku sendiri sampai sekarang nggak pernah tanya ke aku kapan aku akan hamil atau kapan beliau dikasih cucu.

semoga keinginan kita utk punya momongan segera dikabulkanNya ya amin

Sarie mengatakan...

hmmm...aku jg pernah beberapa kali ke panti asuhan, yang dalam suasana ultah ponakan jg. Well! kalo ngeliatin mereka yang berumur 2-5thnan memang seperti ada luka yg terpendam. miris ngeliatnya!

Lebih pedih lagi saat ngeliatin yang masih bayi, air mataku selalu menetes. Ngebayangin mereka, yang harusnya masih butuh pelukan hangat orang tua, malah harus bersharing ruangan, sharing perhatian dengan puluhan anak2 lain dengan nasib serupa.

Aku jg suka marah, kalo mendengar alasan kenapa anak-anak itu bisa berada disitu. Rata2 memang krn ortunya tidak menginginkan mereka.

Mei, kalo sudah waktunya. Pasti Tuhan akan memberikan yang terbaik. semoga waktunya semakin dekat. Amin

kak_ega_punya cerita mengatakan...

sebagian besar panti sekarang lebih seperti tempat penampungan yang miskin kasih sayang..

panti yang didatangi mba adalah panti2 yang paling beruntung karena didatangi oleh org yang penuh kasih seperti mba...

bukan belum dipercaya mba..Tuhan punya rencana yang pasti lebih indah buat mba.. sabar dan ikhlas saja...

salam kenal ya mba...

omiyan mengatakan...

semoga kita bisa belajar dari kisah ini

diNa mengatakan...

@bongjun :
waaahhh... adeeemmm banget. Terima kasih ya..

@DE :
Untung keluargaku ga rese mb.. kita saling berdoa ya mb..

@Sarie :
Amin.. smg waktunya semakin dekat :)

@Kak ega :
ikhlas? emang benar mb, kayanya itu kuncinya..

@omiyan :
Yup, smg kita bisa saling introspeksi

ernut mengatakan...

mengapa ada yg diberi dan yang tidak, itulah misteri yg Kuasa..mampukah kita menjadi detektif untuk menyingkapnya?

reni mengatakan...

Itulah hidup mbak. Yang pengen punya anak belum diberi olehNya, tapi yang punya malah 'membuang'nya. Tragis ya?

Dinoe mengatakan...

saya memahami apa yang teman rasakan...bersabar dan berdo'a ya,Tuhan maha adil dan Bìjak sana....salam..

gdenarayana mengatakan...

sama halnya dengan saya yg belum punya momongan..krn nikah jg belum :D

kita cuma bisa berusaha aja yah mba, selebihnya serahkan pada yang diatas.

Lala mengatakan...

Ikhtiar dan Tawakkal tentu disertai dengan kesabaran :)
Semangat Mbak!!

kenny mengatakan...

Hanya yg diatas yg tahu jwb nya....
Ada bbrp sodaraku yg lama jg punya momongan memang banyak sekali omongan2 miring yg gak enak didengar, tp atas kehendak Nya...sekali dapat ehhh...sundulan terus. Sabar aja ya...

YAYAN mengatakan...

duh..kadang hidup mang bkin meradang hati

Gusti Dana mengatakan...

Salam kenal dan kunjungan balik..:)

Memang terasa memilukan yah mbak...,setiap kali kita melihat diri kita dan melihat sisi lain dari kehidupan dunia,terasa berbeda.

Alangkah lebih baik jika kita menyisihkan sebagian dari rizqi kita untuk kita sumbangkan kepada yang lebih membutuhkan:).Panti asuhan juga merupakan tempat yang baik untuk beramal dan bersedekah.Saya sendiri lebih "sreg" jika men-zakatkan sebagian dari rezeki yang saya peroleh ke Panti Asuhan.

Salam hangat dan persahabatan selalu

wh mengatakan...

ternyata kisah kehidupan memberi banyak pelajaran untuk lebih menghargai hidup ini.....tak semuanya menjadi seperti yang kita harapkan. nice post

♥ Neng Aia ♥ mengatakan...

thanx yah mbak meidy sudah mampir...

pamit dulu yah, mau hiatus

babay!

diNa mengatakan...

@ernut :
bener, misteri mb.. ga ada satupun manusia yg tau rencana indahnya..

@reni :
yup, that's life!

@dinoe :
terima kasih empatinya ya..

@gdenarayana :
blom nikah? blom punya anak? itu mah msalah lain, hehehe.. klo blom nikah udah punya anak, malah jd tanda tanya.. :)

@lala :
tetap semangat kok La.. :)

@kenny :
yup, emang harus sabar :)

@mata hati :
gpp, santai aja kok.. :)

@gusti dana :
setuju, kita memang harus selalu berbagi

@wh :
sekali lagi, that's life!

@neng aia :
mo kmana neng??

A. Hermana mengatakan...

ass.
salam kenal mey,
sangat menyentuh postingan ini,sebuah pembelajaran yang sangat berarti. kesabaran menunggu kehadiran sang buah hati memang sebuah ujian yang maha berat. sy pernah mengalaminya. 3 tahun pertama sejak pernikahan, si buah hati ga kunjung datang. Alhamdulillah di tahun ke-4, ia datang.mengabarkan kegembiraan pada kami. berdoa ya mey.
nice post.
wasalam

diNa mengatakan...

@neng rara :
Terima kasih doanya neng.. :)

ipaaan mengatakan...

seperti tagline kita khan mbak, tabah sampai akhir....
"arisan" buat kita belum waktune dapet mbak ....

ipaaan mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
diNa mengatakan...

@ipaaan :
waduh, dapat tamu kehormatan nih.. slmt datang di dunia blogger pak, jgn lupa sering bw ya, biar banyak teman :)

btw, bener mas, lintingan "arisan" kita blom kluar, kpn yo? :)

etikush mengatakan...

menurut gw sih, hidup tuh "ujian".
jatuh miskin artinya "ujian",
jadi kaya artinya "ujian",
punya anak adalah "ujian",
gak punya anak adalah "ujian",
punya orang tua merupakan "ujian",
gak punya orang tua merupakan "ujian",
apapun yang terjadi pada gw di dunia ini adalah "ujian"...

dan wajar aja kalo "ujian" yang gw dapet, berbeda dengan "ujian" yang didapatkan oleh orang lain...

menurut gw, apapun bentuk "ujian"-nya, pada akhirnya semua tergantung pada bagaimana sikap gw dalam menghadapi "ujian" tersebut...

:)

diNa mengatakan...

@etikush :
ujian.. bener juga, apapun bentuk hidup ini adalah ujian ya mb.. :) nice word!

Subscribe