google-site-verification: google0ff5c5556fbbcbba.html

.:l jendela l:.

Celah Sirkulasi Untuk Berbagi

17.9.08

m.u.d.i.k

Diposting oleh diNa |

Pulang kampung. Asyik. Inilah cuti yang sebenar-benarnya. Seringkali kita dapat break cuti dengan tujuan recharge. Tapi benarkah itu bisa kita lakukan? Bayangin, ketika cuti kita disetujui bos, orang lain tetap pada aktivitasnya. Dampaknya, walau kita cuti resmi hanya orang sekitar kita saja yang tahu bahwa kita libur. Bagaimana dengan mitra, teman dan saudara? Blas, mereka tidak mungkin tahu bahwa kita sedang cuti. Bisa ditebak, ponsel kita tetap saja krang-kring, krang-kring. Yang nelpon bukan hanya yang tidak tahu, yang tahu pun tetap saja nelpon kalau ada hal yang mendesak. Meskipun sudah disilent, rasa was-was pingin tahu adakah telpon atau sms penting masuk membuat mata kita terus melirik ke layar ponsel.

Lebaran? Inilah kebersamaan dalam cuti dan cuti yang sebenar-benarnya. Kompak libur. Rasanya pamali kalau masih tega-teganya ngomongin kerjaan.

Obrolan seru minggu-minggu terakhir Ramadhan didominasi rencana mudik dan perlawanan malas kerja pada saat semakin mepet jadwal mudik. Semua TV dari channel ke channel berlomba menyajikan gambar suasana mudik, baik lewat darat beraspal atau berbesi dobel, maupun yang menembus awan dan mengambang di air. Saya hanya bisa bilang salut untuk mereka yang memilih fasilitas minim. Hebat, mereka benar-benar berjuang keras untuk mencapai kampung halaman. Di jalan, saat melaju ke kantor, tampak deretan orang dengan kardus bertali rafia jauh hari sebelum Lebaran sudah meninggalkan kota mengejar diskon transport. Saya hanya bisa bergumam, asyiknya mudik! Umpatan macet hilang karena jalan menjadi lengang.

Kebiasaan saya menjelang mudik adalah membongkar baju-baju yang sudah jarang dipakai. Tapi operasi almari ini seringkali tidak berjalan mulus. Meskipun isi almari sudah berdesakan, tapi rasa sayang kadang masih menghalang. Padahal yang membutuhkan pasti senang menerima pakaian-pakaian yang sudah berpengalaman diajak bekerja dan dolan. Kalau sudah begini saya harus 'tutup mata' agar rasa sayang tak lagi menghalang.

Hunting makanan kecil adalah kebiasaan kedua. Kebetulan setiap Lebaran setidaknya ada 150 anak yang selalu datang ke rumah ortu. Pada saat itu biasanya ortu memberikan bingkisan beberapa jenis makanan kecil yang dikemas cantik dan sedikit uang jajan. Menyenangkan.

Soal jadwal mudik dua tahun ini agak kacau. Tahun lalu saya baru pulang sehari menjelang Lebaran, karena suami baru pulang menikmati hobinya. Tahun ini pun rasanya demikian. Agar masing-masing terpuaskan, kami sepakat tidak mudik bersama. Saya mudik duluan ke Jogja hari Sabtu, suami menyusul hari Senin. Inilah salah satu bentuk penghormatan terhadap ruang pribadi masing-masing (hmm..).

Alhamdulillah, Allah mempunyai 'fitur' mudik sehingga saya tidak harus tercabut dari akar budaya, tetap bisa menjalin tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga dan teman.

Tapi ada satu yang mengganjal, cuti tambahan saya tidak disetujui Bos dengan dalih pengamanan target. Ternyata cuti Lebaran masih harus mikir kerjaan juga, jadi teori saya gugur dong, hehehe..

Mudik juga kan?


sumber gbr : phery.web.id

Baca lanjutannya ya...>>>>>
8.9.08

Blog Ancuuurr..!!

Diposting oleh diNa |

Ini iseng-iseng kedua..

Iseng pertama utak-utik template.. berubah cantik, tapi pernak-pernik raib.. untung template lama masih bisa diselamatkan..

Iseng kedua coba-coba nambah YM di template, kali ini pernak-pernik ilang, ga bisa diselamatkan.. Jam ilang, link ilang dan yang paling menyedihkan shoutbox ilang.. :( :(

Utak-utik lagi.. utak-utik lagi.. siapa tau template lama dan pernak-perniknya kembali, tapi tetep ga bisa.. jadi males buka laptop, males buka blog dan males posting..

Emang ga bakat utak-utik template.. waktu habis, blog tetep aja rusak.. bener-bener katrok dan gaptek..

Lagi berpikir bikin baru lagi.. (tp kok masih sayang sama yg lama ya..), gimana duooongg..??!


sumber gbr : dydudam.blogspot.com



Baca lanjutannya ya...>>>>>
Subscribe