google-site-verification: google0ff5c5556fbbcbba.html

.:l jendela l:.

Celah Sirkulasi Untuk Berbagi

11.8.08

sebaiknya anda 'TAHU'

Diposting oleh diNa |



Mahu 'Tahu'? Belajar dulu..., hehehe.. Inilah salah satu makanan favorit saya. Olahan tahu khas Jogja - Surabaya variasinya tidak terlalu banyak, paling-paling tahu isi, tahu guling, tahu campur dan tahu tek-tek.

Nah, biar lebih tahu, mungkin Tahu Magelang yang harus Anda tahu!

Kalau kebetulan sedang lewat Magelang atau sedang ke Jogja, sempatkan mampir ke Magelang karena disana ada Tahu Magelang yang rasanya dasyat! Biasanya saya memilih Tahu Pojok untuk melampiaskan keinginan saya. Meskipun namanya 'Pojok' tapi bukan berarti terletak di pojok. Warung Tahu Pojok justru berada di tengah diantara deretan warung-warung lainnya. Tempat ini menjadi favorit saya bukan karena saya sudah menjadi Pak Bondan yang OK sebagai guide wisata kuliner. Saya pilih tempat itu karena warisan dari mulut ke mulut.

Bagi yang belum pernah mencoba, Tahu Magelang adalah kolaborasi dari berbagai elemen. Mereka bahu-membahu menjadi makanan yang sedap. Apa sajakah elemen pendukung Tahu Magelang? Kuah yang segar, ditambah gerusan cabe rawit dan bawang putih, serta sarat dengan gerusan kacang tanah goreng. Tahu goreng setengah matang, lentho dan kupat dimutilasi sehingga sendok mudah meraup dan memindahkan ke mulut. Sayur mayur yang berperan di dalamnya adalah daun kol dan kecambah. Keduanya tersaji secara live, sehingga masih bugar saat disantap. Untuk menambah kesegaran, taburan daun seledri dan gorengan bawang merah, menjadikan tahu Magelang berasa uenak dengan tampilan yang sumringah.

Tertarik? Kalau pas ke Jogja (seperti saya saat itu) sempetin singgah sebentar di Magelang. Tempat ini bersebelahan dengan alun-alun Magelang, di pinggir jalan menuju kota Semarang. Jangan sapa saya lagi kalau lidah Anda tidak ketagihan... hehehe...




Baca lanjutannya ya...>>>>>
10.8.08

Asyik, Keasyikan

Diposting oleh diNa |

Ketika memandang jam, yang terpikir adalah posisi waktu saat itu. Selanjutnya, saya cuma terkesan oleh kinerja jarum jamnya. Detik, menit, jam selalu ditunjukkan dalam kurun waktu hari, minggu, bulan hingga bertahun-tahun. Gerakannya teratur dan jalurnya sama. Rutinitas yang monoton! Tapi jarum tetaplah bersemangat menunjukkan waktunya.

Sementara saya...

Setiap pagi saat suara nafas mesin mulai merata, itu tandanya mobil telah siap digeber. Jam yang sama, jalan yang sama, macet yang sama dan polisi cepek yang sama. Inilah babak baru rutinitas di jalan. Bahkan berkejaran dengan jam web absensi pun selalu berulang.

Selanjutnya, inilah rutinitas kantor. Meeting adalah salah satu suplemen yang harus disantap. Kadang dari suplemen berubah menjadi obat yang harus disantap 3 kali sehari. Beban pekerjaan kadang menjadikan tensi tinggi. Terutama saat metabolisme tubuh sedang jelek. Inilah hari-hari berat sebagai karyawan. Keluhan kadang mengucur tanpa perintah. Disinilah manajemen stress saya diuji. Obat mujarab yang biasa saya konsumsi saat 'penyakit' itu datang adalah "ingat gaji, gaji, gaji......!" Hehehe..

Weekend saat yang ditunggu untuk balas dendam. Molor sepuasnya, berdaster hingga paruh hari, jalan-jalan, makan, refleksi, spa atau facial bersama teman dan main bersama keponakan. Item-item tersebut tinggal dikombinasikan sesuai kebutuhan. Namun, rotasi variasi item-item itu jadi hal yang membosankan juga. Ternyata akhir Minggu bukanlah hal 100% yang mengasyikan. Hingga akhirnya saya sering melayang layang membaca posting yang satu ke postingan yang lain. Inilah referensi baru bagi saya untuk melepas kepenatan kerja. Hingga ada keinginan besar mempunyai blog sendiri. Saya benar-benar kesengsem walau harus mempelajarinya dari nol. Berkali-kali kesabaran teruji oleh kegagalan. Akhirnya, lahirlah Jendela, sebagai media sirkulasi informasi, berbagi dan bersilaturahmi. Semoga menjadi suplemen baru.. :)

Punya keasyikan baru juga ga?


sumber gbr : www.hidoop.com


Baca lanjutannya ya...>>>>>
Subscribe